Kegiatan

Mengapa Hari Pramuka Diperingati Setiap Tanggal 14 Agustus? Ternyata Begini Sejarahnya

Truko - Agustus memang menjadi bulan penuh sejarah bagi masyarakat Indonesia. Tidak hanya Hari Kemerdekaan, bulan Agustus juga merayakan Hari Pramuka yang diperingati setiap tanggal 14 Agustus.
Penetapan tanggal Hari Pramuka tak lepas dari sejarah hadirnya gerakan kepanduan itu di Indonesia. Munafsih dalam bukunya yang berjudul Ensiklopedia Pramuka Indonesia menjelaskan Pramuka atau Praja Muda Karana berarti warga negara muda yang bekerja.

Dihimpun dari detik.com, nama Pramuka ini diberikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX yang kini dikenal sebagai Bapak Pramuka Indonesia. Pramuka dibunyikan "poromuko" yang dalam bahasa Jawa artinya semacam pasukan yang berdiri terdepan dalam peperangan.

Tidak hanya "pramuka" organisasi ini memiliki sebutan lengkap sebagai Gerakan Pendidikan Kepanduan Pramuka. Artinya, gerakan para pemuda dalam mewujudkan amanat Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sesuai Pancasila dan Undang-Undang 1945.

Kala itu, gagasan Boden Powell tentang gerakan kepanduan menyebar ke berbagai negara termasuk Belanda. Pramuka di Belanda bernama Padvinder.

Oleh orang Belanda, gagasan itu dibawa ke Indonesia dan didirikan organisasi serupa dengan nama Nederlands Indische Padvinders Vereeniging (NIPV).

Organisasi yang dibentuk pada 1916 tersebut ditujukan untuk pandu-pandu di wilayah Hindia-Belanda. Di Indonesia, Belanda punya organisasi serupa bernama Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO).

Meski demikian, warga Indonesia awalnya tak diperbolehkan bergabung karena pihak Belanda takut organisasi dijadikan tempat menampung aspirasi. Pada tahun yang sama, Sultan Pangeran Mangkunegara VII menggagas berdirinya organisasi kepanduan.

Lalu, lahirlah Javanese Padvinders Organisatie (JPO). Setelahnya banyak organisasi serupa yang muncul di Indonesia.

Namun, dalam perkembangannya pemerintah Hindia Belanda melarang penggunaan istilah padvindery. Sehingga K H Agus Salim memberikan nama organisasi yang dimiliki bangsa Indonesia dengan sebutan Pandu atau Kepanduan.

Setelah peristiwa Sumpah Pemuda, kesadaran nasional semakin meningkat. Pada tahun 1930, berbagai organisasi kepanduan bergabung menjadi Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI).

Ketika Belanda digantikan Jepang, gerakan kepanduan di Indonesia dilarang. Sehingga banyak tokoh pandu masuk ke berbagai gerakan yang dibentuk Jepang seperti Keibodan, Seinendan, dan Pembela Tanah Air (PETA).

Hingga akhirnya Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945. Pasca kemerdekaan, dibentuklah Pandu Rakyat Indonesia pada 28 Desember 1945 di Solo sebagai satu-satunya organisasi kepanduan.

Tetapi pada akhirnya organisasi itu terus berkembang hingga pada tahun 1961 kepanduan Indonesia terpecah menjadi 100 organisasi. Seluruh organisasi ini terpecah pada 3 federasi yakni Ikatan Pandu Indonesia (Ipindo), Persatuan Pandu Puteri Indonesia (Poppindo), dan Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia (PKPI).

Menyadari kelemahan yang ada maka ketiga federasi melebur menjadi satu dengan nama Persatuan Kepanduan Indonesia (Perkindo) pada tahun 1961.

 

NN

Share :

Cuaca Hari Ini

Rabu, 23 Oktober 2024 05:25
Awan Mendung
27° C 27° C
Kelembapan. 78
Angin. 1.87