Truko- Pemerintah Desa Truko lewat TP PKK Desa Truko menyelenggarakan Penyuluihan Penanganan dan Pencegahan Stunting yang diikuti oleh Pengurus Rumah Desa Sehat (RDS) Truko Sehat pada Rabu (23/3) bertempat di Gedung Serbaguna Desa Truko.
Hadir sebagai narasumber pada acara tersebut adalah Kepala Desa Truko, Camat Kangkung, dan Koordinator PLKB Kecamatan Kangkung.
Selaras dengan visi-misi Bupati Kendal, serta mengingat bahwa Ketua TP PKK Kabupaten Kendal adalah Duta Stunting Nasional, maka setiap elemen pemerintahan di Kabupaten Kendal, termasuk Desa Truko harus siap dan berpartisipasi aktif dalam pencegahan dan penanganan stunting.
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi di 1000 (seribu) hari pertama kehidupan anak. Stunting memiliki efek jangka panjang berupa penurunan fungsi otak dan organ tubuh lain yang terganggu. Stunting dengan orang bertubuh pendek merupakan hal yang berbeda. Stunting memiliki ciri tubuh pendek karena gagal tumbuh yang dapat membahayakan sistem otak dan kesehatan tubuh.Sedangkan tubuh pendek, belum tentu stunting karena hanya postur tubuh saja yang pendek tetapi pertumbuhan mental, otak, dan kesehatannya tidak terganggu, dapat tumbuh optimal seperti pada umumnya.
Bayi dikatakan kerdil apabila nilai z-scorenya kurang dari 2.00 standar deviasi dan dikatakan sangat kerdil apabila kurang dari 3.00 standar deviasi.
Menurut data pemeriksaan balita yang diselenggarakan setiap bulannya dalam Posyandu oleh Kader Kesehatan Truko tersaring 19 anak kategori stunting dan 27 anak kategori stunted. Oleh karena itu RDS Truko Sehat akan membuka satu kelas lagi yaitu kelas stunting untuk menangani balita berisiko stunting secara lebih tepat dan akurat.
CARA MENCEGAH STUNTING
Untuk menghindari dampak negatif terhadap tumbuh kembang anak akibat stunting, berikut adalah cara mencegah stunting, dilansir dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia:
1. Memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil
Cara yang relatif ampuh untuk mencegah stunting adalah memenuhi gizi ibu dan anak sejak masa kehamilan. Lembaga kesehatan Millenium Challenge Account Indonesia menyarankan agar perempuan yang hamil selalu mengonsumsi makanan sehat atau suplemen berdasarkan rekomendasi dokter. Selain itu, perempuan hamil juga disarankan untuk rutin memeriksakan kondisinya pada dokter atau bidan.
2. Bayi mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan
Veronika Scherbaum, ahli nutrisi dari Universitas Hohenheim, Jerman, mengatakan bahwa ASI mencegah kemungkinan terjadinya stunting pada anak. Oleh karena itu, para ibu disarankan untuk memberikan ASI secara eksklusif pada anak selama enam bulan. Protein whey dan kolostrum yang terdapat pada ASI mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi yang masih rentan.
3. MPASI sehat untuk mendampingi pemberian ASI
Saat bayi menginjak usia enam bulan lebih, ibu disarankan untuk mulai memberikan makanan pendamping ASI (MPASI). Pastikan makanan-makanan yang diberikan mampu memenuhi kebutuhan nutrisi mikro dan makro untuk mencegah stunting.
4. Konsisten menyatukan pertumbuhan anak
Orangtua harus terus menyatukan buah hati mereka, terutama berat badan dan tinggi anak. Bawalah anak ke Posyandu atau klinik anak secara berkala agar langkah penanganan dapat segera dilakukan jika ada masalah kesehatan.
5. Menjaga kebersihan lingkungan
Anak-anak sangat rentan terkena penyakit, terutama jika lingkungan di sekitarnya kotor. Faktor ini pula yang dapat meningkatkan risiko stunting. Oleh sebab itu, para orangtua harus memastikan lingkungan rumah selalu bersih dan aman sehingga anak dapat terus tumbuh sehat.
Penulis : NANA ISNA SN
*
*Share :